-->

Bisnis Pasangannya Adalah Sedekah.

Dalam bersedekah, ikhlas itu penting. Tapi, jumlah juga penting. Sangat penting! Lha, kalau jumlah tidak penting, buat apa Abubakar sedekah sampai 99%? Buat apa Umar sedekah sampai 50%?

Demikianlah para sahabat. Mereka yakin dan berani. Bagaimana dengan kita? Idealnya, kita menyedekahkan yang TERBAIK. Tapi, sekiranya belum bisa, hendaknya kita menyedekahkan yang baik-baik.

Maksudnya? Dari sumber yang baik. Terus? Bentuk dan manfaatnya masih baik. Bukan sesuatu yang sudah rusak bentuknya dan turun manfaatnya. Lebih afdol lagi kalau kita bersedekah lebih sering, lebih banyak, dan lebih ikhlas. Upayakan begitu.

Yakinlah, setiap sedekah itu pasti berbalas. Nggak pake insya Allah. Lha, Allah sendiri yang berjanji, mana mungkin Allah mengingkari? Orang yang suka menunda-nunda sedekah, berarti dia kurang yakin dengan balasan sedekah. Ya, kurang yakin.

Boleh dibilang, bisnis pasangannya adalah sedekah. Memang begitulah adanya. Dengan bisnis, kita menggerakkan uang dan barang. Demikian pula dengan sedekah, kita juga menggerakkan uang dan barang.

Pelit bersedekah, berarti pelit terhadap diri sendiri. Ya, pelit itu bagai menolak rezeki bahkan mengusir rezeki. Rugi. Benar-benar rugi. Sebaliknya, orang yang dermawan, jangan heran kalau dirinya semakin mantap jadi hartawan.

Semoga kita semua dimampukan